Kamis, 30 Juli 2009

DIKLAT NASIONAL POIN 25 DI IKIP PGRI SMG

IKIP PGRI SEMARANG akan mengadakan Diklat Nasional yang bertema " PENGEMBANGAN PTK TINGKATKAN KREATIVITAS DAN PROFESIONALISME GURU ". Diklat dilaksanakan pada Minggu tanggal 2 Agustus 2009 mulai pukul 07.30 sampai selesai bertempat di Auditorium IKIP PGRI Lantai 2 Gedung B.
Adapun sebagai pembicara antara lain :
1. Dirjrn PMPTK
2. Ketua Umum PGRI
3. Pembantu Rektor I
4. Kepala Lembaga Penelitian.
Kontribusi peserta sebesar Rp. 90.000.-/peserta.
Pendaftaran bagi anggota FKGB dikoordinir oleh Isman Purwanto Hp.
Demikian pengumuman ini supaya diindahkan. Terima kasih.

Isman Purwanto

SEMINAR IT EDU DAN SAGUSALA

SEMINAR IT EDU DAN SAGUSALA (SATU GURU SATU LAPTOP) FAIR JAWA TENGAH


Kerjasama Kompas Gramedia –Klub Guru Jateng– UDINUS


Pendaftaran Seminar klik link Klub Guru Jateng

A. Latar Belakang
Saat ini, hampir semua aktivitas manusia tidak dapat dipisahkan dari interaksinya dengan teknologi komputer. Dari sekedar menikmati musik, gambar atau video, sampai dengan menganalisis data, komunikasi dengan komunitas, bahkan sampai dengan mengelola kelas dan menjalankan roda bisnis. Untuk teknologi hardware, juga memungkinkan memiliki mobilitas yang sangat tinggi, sehingga ada pepatah yang mengatakan bahwa, ”dunia sudah ada di tangan”.




Menurut Cash (Cash et.al., 1992) , semenjak dihadirkannya untuk keperluan industri pada tahun 1960, teknologi komputer telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat sampai saat ini. Tidak hanya dari segi software dan hardware, cash menyampaikan bahwa teknologi komputer telah berevolusi, dari fungsi efisiensi merambah kedalam bidang manajemen, pendidikan, dan sosial. Perkembangan teknologi informasi memperlihatkan bermunculannya berbagai jenis kegiatan yang berbasis pada teknologi ini, seperti e-government, e- commerce, e-education, e-medicine, e-e-laboratory, dan lainnya, yang kesemuanya itu berbasiskan elektronika.


Dalam dunia pendidikan, globalisasi telah memicu kecenderungan dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka (Mukhopadhyay M., 1995). Bishop G. (1989) meramalkan bahwa pendidikan masa mendatang akan bersifat luwes (flexible), terbuka, dan dapat diakses oleh siapapun juga yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis, usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumya.


Salah satu upaya guna meningkatkan kualitas pendidikan adalah memberikan kesadaran kepada pelaku pendidikan tentang pentingnya peran Tehnologi Informasi serta mendorong pemanfaatan TIK pada institusi pendidikan.


Adanya fenomena di atas, menuntut guru sebagai pengajar dan pendidik untuk dapat menguasai teknologi informasi dan komunikasi. Bagi guru, pengusaan teknologi ini dapat dimanfaatkan tidak hanya untuk mengakses informasi, akan tetapi juga untuk membuat bahan ajar.


Untuk mendukung hal ini, telah banyak upaya yang dilakukan oleh pihak pemerintah agar guru-guru memiliki kemampuan penguasaan TIK khususnya dalam pembelajaran. Meskipun demikian tidak semua guru tersentuh dengan program pemerintah ini, apalagi mengingat bahwa di Propinsi Jawa Tengah khususnya jumlah guru-guru yang ada sekitar dua ratus ribu (data dari www.jawatengah.go.id). Untuk mengatasi permasalahan banyaknya jumlah guru dan sebaran yang luas, maka dibutuhkan tutor/trainer multimedia di setiap wilayahnya.


Dari uraian di atas, Klub Guru Jawa Tengah bekerjasama dengan Kompas Gramedia mengagendakan kegiatan Information and Technology (IT) yang dikemas dalam tajuk IT Edu dan Sagusala Fair guna pengembangan pengajaran dan pembelajaran yang lebih bermutu dan professional bagi guru-guru Se-Propinsi Jawa Tengah.

B. Tujuan Kegiatan
Seminar dengan tema “The World is my Class” bertujuan;
1. Memberikan arah pengembangan TI & Komunikasi (TIK) kepada institusi pendidikan.
2. Mendorong pemanfaatan TIK pada institusi pendidikan
3. Meningkatkan peran orang tua, sekolah dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

C. Peserta
Peserta IT EDU dan SAGUSALA FAIR adalah:
1.Pimpinan lembaga pendidikan, guru, dosen, dan instruktur
2. Mahasiswa
3. Orang Tua Siswa dan Umum


D. Pelaksana
Kegiatan Peserta IT EDU dan SAGUSALA FAIR diselenggarakan atas kerjasama antara Pengurus Klub Guru Jawa Tengah, Kompas Gramedia, Universitas Dian Nuswantoro Semarang, Program Sagusala KGI dan beberapa sponsor.

E. Sekretariat dan Contact Person
Alamat Sekretariat di SMP N 11 Semarang, Jl. Karangrejo Gajahmungkur Jatingaleh Semarang
Contact Person : HP:
1. Hamrowi (SMK 11 Semarang) : 081 542 507 907
2. Manda Kartiko : 081 227 283 377
3. Sukirno (SMP 11 Semarang) : 081 542 436 020
4. Budhi Handoyo, S.Pd (SMA 8 Semarang) : 081 228 561 93
5. Ristiono, S.Pd (MAN 2` Semarang) : 024 706 313 38
6. M. Ahsan,S.Ag (SMP 2 Semarang) : 081 225 555 83
7. Lukman, S.Kom (SMPIT Pondok Selamat Kendal): 085226177007
8. Mulyo Utomo, M.Pd (SMPN 3 Demak) : 081225065175


F. Kontribusi dan Fasilitas Peserta
Kontribusi peserta adalah sebagai berikut:
Kontribusi peserta sampai tanggal 24 Juli 2009
1. Anggota Klub Guru Indonesia dan Mahasiswa : Rp. 60.000, 00
2. Non Anggota Klub Guru Indonesia dan Umum : Rp. 80.000, 00
Kontribusi peserta sesudah tanggal 24 juli 2009
1. Anggota Klub Guru Indonesia dan Mahasiswa : Rp. 80.000, 00
2. Non Anggota Klub Guru Indonesia dan Umum : Rp. 100.000, 00


Fasilitas peserta yang diperoleh peserta seminar sebagai berikut:
1. Sertifikat
2. Goodies bag berisi nomer perkenalan Majalah Infokomputer/Tabloid PC Plus (Hari I)
3. Materi presentasi
4. Makan siang (Hari I)
5. Snack (Hari I dan II)


G. Pendaftaran Peserta
Peserta dapat mendaftarkan diri langsung ke sekretariat di SMP 11 Semarang dan melalui contact person di sekolah yang ditunjuk.
Kontribusi pendaftaran dapat juga ditransfer melalui BPD JATENG Capem Kagok Semarang
Nomor Rekening : 3-089-01759-3 a/n: SUKIRNO,S.Pd.
Catatan:
1. Panitia hanya melayani transfer sampai tanggal 28 Juli 2009. Selebihnya tidak akan diakui jika tidak melakukan konfirmasi
pada ketua panitia.
2. Jumlah peserta maksimum 500 orang dan sewaktu-waktu kuota sudah terpenuhi pendaftaran akan ditutup.
3. Jika memiliki laptop, peserta bisa membawanya dalam keadaan fully charged untuk digunakan pada sesi Praktek di hari II.
Namun demikian, panitia tidak menyediakan sumber arus listrik.
4. Peserta yang sudah membayar dan tidak bisa hadir tidak akan mendapatkan sertifikat.
5. Sertifikat akan dibagikan pada hari kedua.


H. Waktu Pelaksanaan
1. Kegiatan IT EDU dan SAGUSALA FAIR ini dilaksanakan pada:
Hari : Sabtu dan Minggu
Tanggal : 1 dan 2 Agustus 2009
Waktu : Hari I Pukul 08.00 – 13.30 WIB
Hari II Pukul 08.00 – 12.30 WIB


I. Bentuk Kegiatan
Bentuk kegiatan IT EDU dan SAGUSALA FAIR ini adalah:
1. Seminar dengan tujuan meningkatkan kesadaran pelaku pendidikan tentang pentingnya peran TIK dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pentingnya kerjasama ortu, sekolah dan masyarakat dalam meningkatkan daya juang anak didik di era global.
2. Sosialisasi Program SAGUSALA (Satu Guru Satu Laptop) dan Workshop Penggunaan internet.


J. Tempat Pelaksanaan
Kegiatan IT EDU dan SGUSALA FAIR ini akan dilaksanakan di Ghedung E lantai 3 (Gedung TVKU) KAMPUS UDINUS Semarang, Jl. Nakula I Semarang.

K. Pembicara
Pada kegiatan IT EDU FAIRV ini terdiri dari pembicara sebagai berikut:
a. Sabtu, 1 Agustus 2009
1. Satria Dharma (Ketua Klub Guru Indonesia) / Mohammad Ihsan (Sekjen Klub Guru Indonesia)
“Dari Guru Konvensional menjadi Guru Profesional”
2. Prof Dr. Eko Indrajit Msc. (ICT Expert & Pemerhati Pendidikan);
“The World is My Class”
3. ames F Tomasow (Konsultan TI untuk Pendidikan):
“Transformasi ICT untuk Guru sebagai Agen Perubahan melalui Program SAGUSALA (Satu Guru Satu Laptop) I”
4. Vendor Hardware/Penyedia Solusi Edukasi

b. Minggu, 2 Agustus 2009
1. James F Tomasow (Konsultan TI untuk Pendidikan):
“Transformasi ICT untuk Guru sebagai Agen Perubahan melalui Program SAGUSALA (Satu Guru Satu Laptop) II”
2. Mampuono, S.Pd (Juara Guru Inovatif Asia Pasifik dan Ketua Klub Guru Jateng):
“Praktek Pemanfaatan Internet untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran”
3. Dr. Ir. Edi Nursasongko (Pakar Entrepreneurship, Rektor UDINUS) :
“Technopreneurship Sebagai Nilai Plus-plus Bagi Guru Profesional di Era Global”

4. Vendor SAGUSALA (Satu Guru Satu Laptop)


L. Susunan Panitia
Susunan panitia pada kegiatan IT EDU dan SAGUSALA FAIR ini terlampir.
M. Estimasi Anggaran
Estimasi anggaran kegiatan IT EDU dan SAGUSALA FAIR ini terlampir.
N. Sususan Acara
Susunan acara Kegiatan IT EDU dan SAGUSALA FAIR ini terlampir.
O. Sponsorship
Sponsor utama kegiatan ini adalah Kompas Gramedia, Program SAGUSALA KGI ,Universitas Dian Nuswantoro Semarang, dengan didukung pihak-pihak lain yang tertarik untuk terlibat sebagai sponsor pendukung.

P. Penutup
Demikian proposal kegiatan ini, semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan dapat memberikan kontribusi kepada kemajuan pendidikan di Indonesia. Terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan kegiatan ini, semoga peranan Bapak dan Ibu dapat menjadi amal baik di sisi Allah SWT, amin.

Semarang, Juli 2009
Ketua Panitia


Sukirno, S.Pd

Mengetahui,
Ketua Klub Guru Jawa Tengah





Mampuono,S.Pd,M.Kom


Susunan Panitia
IT EDU dan SAGUSALA FAIR
Semarang, 1 - 2 Agustus 2009

Pembina : - Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jateng
- Kasubdit Dikmen Dinas Pendidikan Propinsi
- Rektor UDINUS Semarang
Pengarah : - Drs. Bunyamin, M.Pd
- Mampuono, S.Pd
Ketua Panitia : Sukirno,S.Pd
Sekretaris I : Sutriyono, S.Pd
Sekretaris II : Hamrowi,S.Si
Bendahara : - Manda Kartiko, - Dra. Lukita Yaniati
Divisi Pendaftaran & Undangan : - Mulyo Utomo, M.Pd
: - Lukman, S.Kom
Divisi sertifikat : - Hari Seputro, S.T, M.T
- Muhammad Akhsan, S.Ag
Divisi Perlengkapan : - Ristiono, S.Pd
- Manda Kartiko
Divisi Acara : - Budi Handoyo,S.Pd
- Singgih Saptahadi,M.T
Divisi Publikasi (Web, TV, Koran) : - Siswanto,S.Pd,S.Kom [ www.syswebco.com ]
- Sawali Tuhusetya,M.Pd - Imron Wijaya,S.Pd
Divisi Usaha dan Dana : - Didik Wira Samodra,S.H
- Hendy Nugroho
Divisi Pendaftaran Anggota baru : - Retnoadi M. S.Pd
- Budi Siswanto, S.Pd.
Divisi Akomodasi : - Netty P.Engel,S.Pd, M.Kom
- Drs. Siswanto, M.Pd.
Divisi Dokumentasi : - Catonggo Sulistiyono, S.Pd
- Setyo Purnomo
Divisi Konsumsi : - Endah Saraswati, - Dra. Woro Ahyati
- Dra. Lukita Yuniati
Divisi SAGUSALA : - Manda kartiko, S.I.P
- M. Hamrowi, S.Si
Divisi KORWIL : - Drs. Moh Yamin, M.Pd.
- Dra. Nikmah Nurbaity, M.Pd.
- Saptono Nugrohadi, S.Pd, M.Si


Susunan Acara
IT EDU FAIR DAN SAGUSALA
Tingkat Jawa Tengah
HARI I ( 1 Agustus 2009 )
07.30-08.30 Daftar Ulang
08.30-09.00 Sambutan-Sambutan dan Pembukaan
- Sambutan Ketua Panitia
- Sambutan Ketua KGI Jateng
- Sambutan Kadinas Prop. Jateng
- Sambutan Wagub Jateng dan Pembukaan
09.00-09.45 Satria Dharma (Ketua Klub Guru Indonesia)/M Ihsan (Sekjen KGI) dengan tema " “Dari Guru Konvensional Menjadi Guru Profesional”
09.45-10.30 Prof. Dr. Eko Indrajit Msc. (ICT Expert & Pemerhati Pendidikan)
Materi “The world is My Class”
10.30-11.15 Dr.Ir. Edi Nursasongo
(Pakar Entrepreneurship, Rektor UDINUS Semarang)
“Technopreneurship Sebagai Nilai Plus-Plus Bagi Guru Profesional di Era Global”
11.15-12.00 Panel dan Tanya-Jawab
12.00-13.00 Vendor Hardware/Penyedia Solusi Edukasi
13.00-13.30 Makan Siang
13.30 Penutup

Hari II: 2 Agustus 2009
08.00-08.30 Daftar Ulang
08.30-09.15 James F Tomasouw
(Konsultan TI dan Pimpro SAGUSALA Klub Guru Indonesia)
“Transformasi ICT untuk Guru sebagai Agen Perubahan melalui Program SAGUSALA (Satu Guru Satu Laptop)”
09.15-10.00 Mampuono, S.Pd
(Juara Guru Inovatif Asia Pasifik, Ketua Klub Guru Jateng)
“Praktek Pemanfaatan Internet untuk Meningkatkan Mutu Pembelajaran”
10.00-10.45 Melly Kiong (Penulis buku parenting pemecah rekor MURI)
“Membangun Kerjasama antara Orang Tua dan Sekolah untuk Meningkatkan Mental Juang Anak Didik di Era Global”
10.45-11.30 Panel dan Tanya-Jawab
11.30-12.30 Talk show Vendor Sagusala
12.30 Penutup

APA ITU DEFINISI BELAJAR DAN TEORI BELAJAR

A. Definisi Belajar
Belajar merupakan istilah yang sering didengar sejak seseorang masih bayi, memasuki masa kanak-kanak dan masa sekolah. Belajar berbicara, belajar berjalan dan sebagainya. Dalam dunia pendidikan banyak sekali pengertian atau definisi belajar secara khusus.Ada beberapa definisi tentang belajar, antara lain dapat diuraikan sebagai berikut : ( Sardiman AM, 2000 ) :
1. Cronbach memberikan definisi : “ Learning is shown by change in behavior as a result of experience “ ( Belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman ).
2. Harold spears memberikan batasan: “ Learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction “ ( Belajar adalah dilakukan dengan mengamati, membaca, menirukan, mencoba, mendengarkan, mengikuti petunjuk dan pengarahan ).
3. Geoch, mengatakan : “ Learning is a change in performance as a result of practice “ ( Belajar adalah perubahan penampilan sebagai hasil praktik ).
Menurut Gagne belajar adalah suatu proses dimana suatu organisma berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman.
Lebih lanjut menurut Gagne, setiap kegiatan belajar terdiri atas empat fase yang terjadi secara berurutan yaitu :
Pertama. Fase Aprehensi ( apprehention phase ). Pada fase ini siswa menyadari adanya stimulus yang terkait dengan kegiatan belajar yang akan ia lakukan. Dalam pelajaran IPS, stimulus tersebut bisa berupa materi pelajaran yang terletak pada halaman sebuah buku, latihan soal pada lembar Kerja siswa yang diberikan oleh guru sebagai pekerjaan rumah atau bisa alat peraga yang berguna untuk pemahaman konsep tertentu. Pada fase ini siswa melakukan pencermatan terhadap stimulus tersebut antara lain dengan mencermati ciri-ciri dari stimulus tersebut dan mengamati hal-hal yang ia anggap menarik atau penting.
Kedua. Fase akuisisi ( acquisition phase ). Pada fase ini siswa melakukan akuisisi ( pemerolehan, penyerapan internalisasi ) terhadap berbagai fakta ketrampilan, konsep atau prinsip yang menjadi sasaran dari kegiatan belajar tersebut ).
Ketiga. Fase penyimpanan ( storage phase ). Pada fase ini siswa menyimpan hasil-hasil; kegiatan belajar yang ia diperoleh dalam ingatan jangka pendek ( short-term memory ) dan ingatan jangka panjang ( long-term memory ) .
Keempat. Fase pemanggilan ( retrieval phase ). Pada fase ini siswa berusaha memanggil kembali hasil-hasil dari kegiatan belajar yang telah ia peroleh dan telah ia simpan dalam ingatan, baik itu yang menyangkut fakta, keterampilan konsep maupun prinsip. ( materi Pelatihan Terintegrasi Matematika buku 2, 2005 :14 ).
Menurut Gagne kegiatan belajar manusia dapat dibedakan atas delapan jenis dari jenis belajar yang paling sederhana, yaitu belajar isyarat ( signal learning ) sampai jenis belajar yang paling kompleks, yaitu pemecahan masalah ( problem solving ). Kedelapan jenis belajar itu adalah : belajar isyarat ( signal learning ), belajar stimulus ( stimulus-response learning ), rangkaian gerak ( chaining ), rangkaian verbal ( verbal association ), belajar membedakan ( discrimination learning ), belajar konsep ( concept learning ), belajar aturan ( rule learning ) dan pemecahan masalah ( problem solving ).
Pertama. Belajar isyarat ( signal learning ). Belajar isyarat ( signal learning ) adalah kegiatan yang terjadi secara tidak disadari sebagai akibat dari adanya suatu stimulus tertentu.
Kedua. Belajar stimulus ( stimulus-response learning ). Belajar stimulus ( stimulus-response learning ) adalah kegiatan belajar yang terjadi secara disadari yang berupa dilakukanya suatu kegiatan fisik sebagai reaksi atas adanya suatu stimulus tertentu. Kegiatan fisik yang dilakukan tersebut adalah kegiatan fisik yang dimasa lalu memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi orang yang bersangkutan.
Ketiga. Rangkaian gerak ( chaining ). Rangkaian gerak ( chaining ) merupakan kegiatan yang terdiri atas dua gerakan fisik atau lebih yang dirangkai menjadi satu secara berurutan dalam upaya dalam upaya untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Keempat. Rangkaian verbal ( verbal association ). Rangkaian verbal ( verbal association ) merupakan kegiatan merangkai kata-kata atau kalimat-kalimat dengan objek-objek tertentu.
Kelima. Belajar membedakan ( discrimination learning ). Belajar membedakan ( discrimination learning ) merupakan kegiatan mengamati perbedaan antara sesuatu objek yang satu dengan objek yang lain.
Keenam. Belajar konsep ( concept learning ). Belajar konsep ( concept learning ) adalah kegiatan mengenali sifat yang sama yang terdapat pada berbagai objek atau peristiwa dan kemudian memperlakukan objek-objek atau perisiwa-peristiwa itu sebagai suatu kelas disebabkan oleh adanya adanya sifat yang sama tersebut .
Ketujuh. Belajar aturan ( rule learning ). Aturan adalah pernyataan yang memberikan petunjuk kepada individu bagaimana harus bertindak dalam menghadapi situasi-situasi tertentu. Belajar aturan (rule learning ) adalah kegiatan memahami pernyataan-penyataan dan sekaligus menggunakannya pada situasi-situasi yang sesuai.
Kedelapan. Pemecahan masalah ( problem solving ). Pemecahan masalah ( problem solving ). Merupakan kegiatan belajar yang paling kompleks. Untuk dapat memecahkan suatu masalah seseorang memerlukan pengetahuan-pengetahuan dan kemampuan-kemampuan yang ada kaitanya dengan masalah tersebut. Pengetahuan-pengetahuan dan kemampuan-kemampuan itu harus diramu dan diolah secara kreatif dalam rangka memecahkan masalah yang bersangkutan. ( Materi Pelatihan Terintegrasi Matematika buku 2, 2005 ; 16 ).
Ada pula yang mendefinisikan : Belajar adalah berubah ( NKK, 1979 ). Dalam hal ini yang dimaksud belajar berarti usaha mengubah tingkah laku. Sehingga belajar akan membawa perubahan pada individu-individu yang belajar. Belajar menempatkan seseorang dari status abilitas yang satu ke tingkat abilitas yang lain.
Mengenai perubahan status abilitas itu, menurut Bloom, meliputi tiga ranah/matra, yaitu : matra kognitif, afektif dan psikomotorik. Masing-masing matra atau domain ini di rinci lagi menjadi beberapa jangkauan kemampuan ( level of competency ). Rincian ini dapat disebutkan sebagai berikut ( Materi Pelatihan Terintegrasi Pengetahuan Sosial, buku 1 : 12 ) :


1. Cognitive domain
a. Knowledge ( pengetahuan, ingatan )
b. Comprehension ( pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh )
c. Application ( menerapkan )
d. Analysis ( menguraikan, menentukan hubungan )
e. Synthesis ( mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru )
f. Evaluation ( menilai ).
2. Affective domain :
a. Receiving ( sikap menerima )
b. Responding ( memberikan response )
c. Valuing ( nilai )
d. Organization ( organisasi )
e. Characterization ( karakterisasi )
3. Psychomotor domain :
a. Initiatory level ( tahap mulai melakukan )
b. Pre – routine level ( tahap dapat melakukan dengan benar )
c. Routinesized level ( terampil dan menjadi kebiasaan melakukan dengan benar ).
Dalam kaitanya dengan belajar, UNESCO telah mengeluarkan kategori jenis belajar yang dikenal sebagai empat pilar dalam kegiatan belajar ( A. Suhaenah Suparno, 2000 ) :
1. Learning to know
Pada Learning to know ini terkandung makna bagaimana belajar, dalam hal ini ada tiga aspek : apa yang dipelajari, bagaimana caranya dan siapa yang belajar.
2. Learning to do
Hal ini dikaitkan dengan dunia kerja, membantu seseorang mampu mempersiapkan diri untuk bekerja atau mencari nafkah. Jadi dalam hal ini menekankan perkembangan ketrampilan untuk yang berhubungan dengan dunia kerja.
3. Learning to live together
Belajar ini ditekankan seseorang/pihak yang belajar mampu hidup bersama, dengan memahami orang lain, sejarahnya, budayanya, dan mampu berinteraksi dengan orang lain secara harmonis.
4. Learning to be
Belajar ini ditekankan pada pengembangan potensi insani secara maksimal. Setiap individu didorong untuk berkembang dan mengaktualisasikan diri. Dengan learning to be seseorang akan mengenal jati diri, memahami kemampuan dan kelemahanya dengan kompetensi-kompetensinya akan membangun pribadi secara utuh.

B. Teori Belajar
Secara teoritik, mengenai teori belajar dan pendekatan pembelajaran itu sebenarnya tidak jauh berbeda. Namun pada tulisan ini dibagi menjadi teori belajar dan pendekatan pembelajaran. Teori belajar lebih menekankan pendekatan psikologis. Sedangkan pendekatan pembelajaran lebih umum dalam proses pembinaan dan peningkatan kualitas, dan ada unsur interaksi dengan yang lain/lingkungan.
Pada mulanya teori-teori belajar dikembangan oleh para ahli psikologi dan tidak dicobakan secara langsung pada manusia di sekolah, melainkan menggunakan percobaan dengan binatang. Mereka beranggapan bahwa hasil percobaanya akan dapat diterapkan pada proses belajar mengajar untuk manusia. Teori-teori ini kemudian berkembang pada suatu stadium yang berdasar atas prinsip conditioning , yakni pembentukan hubungan antara stimulus dan respon ( sardiman AM, 2000 ).
1. Teori Belajar Menurut Jiwa daya
Menurut teori ini, jiwa manusia terdiri dari bermacam-macam daya ( Witherington, 1982 ). Masing-masing daya dapat dilatih dalam rangka untuk memenuhi fungsinya. Untuk melatih suatu daya itu dapat dipergunakan berbagai cara atau bahan. Sebagai contoh untuk melatih daya ingat dalam belajar misal dengan menghafal kata-kata atau angka, atau istilah asing. Pelajaran IPS memiliki karakteristik yang mengharuskan siswa banyak membaca dan menghapal agar selaput otak meyelin terasah untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa. Oleh karena itu siswa perlu diberi tugas dengan mengerjakan latihan soal sebanyak-banyaknya.
2. Teori Belajar Menurut Jiwa Gestalt
Teori ini berpandangan bahwa keseluruhan lebih penting dari bagian-bagian/unsur. Terkait dengan ini sehingga dalam kegiatan belajar sebenarnya bermula dari pengamatan. Pengamatan itu penting dilakukan secara menyeluruh.
Menurut aliran teori belajar Ilmu Jiwa Gestalt, seorang belajar jika mendapatkan insight ( pengertian atau pemahaman ). Insight ini diperoleh seseorang melihat hubungan tertentu antara berbagai unsur dalam situasi tertentu. Adapun timbulnya Insight itu tergantung ( Materi Pelatihan Trintegrasi Pengtahuan Sosial, buku 1 : 13 ) :
a. Kesanggupan : Maksudnya kesanggupan atau kemampuan intelgensia individu.
b. Pengalaman : Karena belajar, berarti akan mendapatkan pengalaman dan pengalaman itu mempermudah muculnya insight.
c. Taraf Kompleksitas : Semakin kompleks semakin sulit.
d. Latihan : Dengan banyak latihan akan dapat mempertinggi kesanggupan memperoleh insight , dalam situasi-situasi yang bersamaan yang dilatih.
e. Trial and error : Sering seseorang itu tidak dapat memecahkan suatu masalah. Baru setelah mengadakan percobaan-percobaan, seseorang itu dapat menemukan hubungan berbagai unsur dalam problem itu, sehingga akhirnya menemukan insight.
Dari aliran Ilmu Jiwa Gestalt ini memberikan beberapa prinsip belajar yang penting , antara lain :
1). Manusia bereaksi dengan lingkunganya secara keseluruhan, tidak hanya secara intelektual, tetapi juga secara fisik, emosional, sosial dan sebagainya.
2). Belajar adalah penyesuaian diri dengan lingkungan.
3). Manusia berkembang secara keseluruhan sejak dari kecil sampai dewasa lengkap dengan segala aspek-aspeknya.
4). Belajar adalah perkembangan ke arah diferensiasi yang lebih luas.
5). Belajar hanya berhasil apabila dicapai kematangan untuk memperoleh insight.
6). Tidak mungkin ada belajar tanpa ada kemauan untuk belajar, motivasi memberi dorongan yang menggerakan seluruh organisme.
7). Belajar akan berhasil kalau ada tujuan.
8). Belajar merupakan suatu proses bila seseorang itu aktif, bukan suatu ibarat suatu bejana yang diisi.
3. Teori Asosiasi
Ilmu Jiwa Asosiasi berprinsip bahwa keseluruhan itu sebenarnya terdiri dari penjumlahan bagian-bagian atau unsur-unsurnya. Dari aliran ini ada dua teori yang sangat terkenal, yakni : Teori Konektionisme dari Throndike dan Teori Conditioning dari Pavlov ( Materi Pelatihan Trintegrasi Pengtahuan Sosial, buku 1 : 13 ) :
4. Teori Konektionisme
Menurut Throndike dasar dari belajar itu adalah asoiasi antara kesan panca indra ( sense impresion ) dengan impuls untuk bertindak ( impuls to action ). Asosiasi yang demikian dinamakan connecting. Dengan kata lain belajar adalah pembentukan hubungan antara stimulus dan respon, antara aksi dan reaksi. Antara stimulus ini akan terjadi hubungan yang erat kalau dilatih. Berkat latihan yang terus menerus, hubungan antara stimulus dan respon itu akan menjadi terbiasa, otomatis.
a. Teori Conditioning
Seseorang akan melakukan sesuatu kebiasaan karena adanya suatu tanda. Misalnya anak sekolah mendengar lonceng, kemudian berkumpul.
b. Teori Konstruktivisme
Konstruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita itu merupakan konstruksi ( bentukan ) kita sendiri. Von Glaserveld menegaskan bahwa pengetahuan bukanlah suatu tiruan dari kenyataan. Pengetahuan bukan gambaran dari dunia kenyataan yang ada, tetapi pengetahuan selalu merupakan akibat dari suatu konstruksi kognitif kenyataan melalui kegiatan seseorang.
Menurut pandangan dan teori konstruktivisme, belajar merupakan proses aktif dari si subyek belajar untuk mengkonstruksi makna, sesuatu entah itu teks, kegiatan dialog, pengalaman fisik, dan lain-lain. Belajar merupakan proses mengasimilasikan dan menghubungkan pengalaman atau bahan yang dipelajari dengan pengertian yang sudah dimiliki, sehingga pengertianya menjadi berkembang.
Dari beberapa pengertian tentang belajar dan teori belajar, belajar mencakup adanya perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman yang diperoleh melalui fase-fase tertentu. Belajar dimulai dari jenis yang sederhana, yaitu belajar isyarat ( signal learning ) sampai jenis belajar yang paling kompleks ( problem solving ). Belajar sebagai perubahan tingkah laku harus mencakup tiga matra yaitu : kognitif, afektif dan psikimotor. Siswa sebagai subyek belajar harus aktif karena belajar merupakan suatu proses. Tidak mungkin ada belajar tanpa ada kemauan untuk belajar, motivasi memberi dorongan yang menggerakkan siswa, dan belajar harus memiliki tujuan, tanpa tujuan yang jelas belajar tidak akan mendapatkan keberhasilan.
Diposkan oleh Noone Bochari

Selasa, 28 Juli 2009

DAFTAR ANGGOTA TERBARUI PER JULI 2009

DAFTAR ANGGOTA FKGB ( FORUM KOMUNIKASI GURU BERSERTIFIKASI )
UPTD PENDIDIKAN BANYUMANIK
Email fkgb. fkgbuptd@gmail.com --- blog fkgb. http://fkgbuptd.blogspot.com


NO NAMA
1 Dra. Ngatini
2 Eti Rosawati, S.Pd.MM.
3 Toniyem, S.Pd
4 Sri Subektiningsih, S.Pd
5 Dra. Endang Swastyaskuningsih
6 Anik Budiarti, S.Pd
7 Dra. Sukarsih
8 Utik Setyarti, M.Pd
9 Taslim, S.Pd
10 Suci Kristiningsih, S.Pd
11 Kemeria SE, S.Pd
12 Haryani, S.Pd
13 Retnoning Dyah, S.Pd
14 Sri Kunarti, S.Pd
15 Supriyati, S.Pd
16 Sarikem, S.Pd
17 Prasetyowati, S.Pd
18 Titik Budi Winarti, S.Pd
19 Nanik Setyaningsih, S.Pd
20 Th. Setyowati, S.Pd
21 Suhartyah, S.Pd
22 YR. Sukidal, S.Pd
23 Kristantini, M.Pd
24 FA. Karyanto, S.Pd
25 MS, Puji Setyowati, S.Pd
26 Bangun Tri Sukolaras, S.Pd
27 Sri Harmiyati, S.Pd
28 Dwi Astuti, S.Th
29 Ester Sulastr, S.Pd
30 Purwanto, S.Pd
31 Jaheri, S.Pd
32 Kustinah, S.Pd
33 Winarti, S.Pd
34 Darmiyatun, S.Pd
35 Marjani, S.Pd
36 Suhatmi, S.Pd
37 Tri Wahyuningsih, S.Th
38 Eti Dyah Susanawati, S.Th
39 Drs. Urip
40 Hindun Wasiati, S.Pd
41 Sutarno, S.Pd
42 Ruswanto, M.Pd
43 Tutik Ramtini, M.Pd
44 Kustinah, S.Pd
45 Siti Atikah, S.Pd
46 Paini, S.Pd
47 Kuncoro Puji Wibowo, S.Pd
48 Heni Tri Yuliastuti, S.IP
49 Slamet Basuki, S.Pd
50 Sri Maryati, S.Pd
51 Markhaban, M.Pd
52 Ester Sulastri, S.Pd
53 Isman Purwanto, S.Pd
54 Utaryo Siwi Sumbogo, S.Pd
55 Toriyah, S.Pd
56 Sri Haryanti, S.Pd
57 Kasiyatmi, S.Pd
58 Sudaryanto Gagarin, S.Pd

SEMINAR NASIONAL 2 HARI DENGAN IT EDU

Seminar Nasional 2 Hari "The World is My Class" dengan IT EDU & SAGUSALA FAIR, Semarang 1-2 Agustus 2009

Klub Guru Jawa Tengah bekerja sama dengan Kompas Gramedia dan Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS) mengagendakan kegiatan Information and Technology (IT) yang dikemas dalam tajuk IT Edu dan Sagusala Fair guna pengembangan pengajaran dan pembelajaran yang lebih bermutu dan professional bagi guru-guru Se-Propinsi Jawa Tengah.

A. Peserta

Pimpinan lembaga pendidikan, Guru dan dosen, Mahasiswa, Orang Tua Siswa dan Umum

B. Kontribusi

Kontribusi peserta sampai tanggal 24 Juli 2009
  1. Anggota Klub Guru Indonesia dan Mahasiswa : Rp. 60.000,00
  2. Non Anggota Klub Guru Indonesia dan Umum : Rp. 80.000,00
Kontribusi peserta sesudah tanggal 24 juli 2009
  1. Anggota Klub Guru Indonesia dan Mahasiswa : Rp. 80.000,00
  2. Non Anggota Klub Guru Indonesia dan Umum : Rp. 100.000,00
C. Fasilitas Peserta
  1. Sertifikat
  2. Goodies bag berisi nomer perkenalan Majalah Infokomputer/Tabloid PC Plus (Hari I)
  3. Materi presentasi
  4. Makan siang (Hari I)
  5. Snack (Hari I dan II)

D. Pendaftaran Peserta
  1. Peserta dapat mendaftarkan diri secara online ke http://jatengklubguru.com/, langsung ke sekretariat di SMP 11 Semarang Jl. Karangrejo Gajahmungkur Semarang atau melalui contact person yang ditunjuk.
  2. Kontribusi pendaftaran dapat juga ditransfer melalui BPD JATENG Capem Kagok Semarang Nomor Rekening : 3-089-01759-3 a/n: SUKIRNO,SPD.
  3. MOHON KONFIRMASINYA VIA SMS ATAU TELPON SETELAH TRANSFER. HUBUNGI: Sukirno (SMP 11 Semarang), HP : 081 542 436 020
E. Waktu Pelaksanaan

Hari : Sabtu dan Minggu
Tanggal : 1 dan 2 Agustus 2009
Waktu :
- Hari I: Pukul 08.00 – 14.30 WIB,
- Hari II: Pukul 08.00 – 13.30 WIB

F. Tempat Pelaksanaan

Gedung E lantai 3 (Gedung TVKU) KAMPUS UDINUS Semarang, Jl. Nakula I Semarang.

G. Pembicara

HARI I: Sabtu, 1 Agustus 2009
  1. Prof. Dr. Eko Indrajit M.Sc. (ICT Expert & Pemerhati Pendidikan): “The World is My Class”
  2. Mohammad Ihsan (Sekjen Klub Guru Indonesia): “Dari Guru Konvensional menjadi Guru Profesional”
  3. James F Tomasow (Konsultan TI untuk Pendidikan): “Transformasi Pendidikan Melalui Pemanfaatan Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK)"
  4. Vendor Hardware/Penyedia Solusi Edukasi

HARI II: Minggu, 2 Agustus 2009

  1. James F Tomasow (Konsultan TI untuk Pendidikan): “Transformasi ICT untuk Guru sebagai Agen Perubahan melalui Program SAGUSALA (Satu Guru Satu Laptop) II”
  2. Mampuono, S.Pd (Juara Guru Inovatif Asia Pasifik dan Ketua Klub Guru Jateng): “Praktek Pemanfaatan Internet untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran”
  3. Dr. Ir. Edi Nursasongko (Pakar Entrepreneurship, Rektor UDINUS) : “Technopreneurship Sebagai Nilai Plus-plus Bagi Guru Profesional di Era Global”
  4. Vendor SAGUSALA (Satu Guru Satu Laptop)

H. Sekretariat

Alamat Sekretariat di SMP N 11 Semarang, Jl. Karangrejo Gajahmungkur Jatingaleh Semarang

I. Contact Person

Pendaftaran bisa dilakukan pada kontak person berikut:
  1. Hamrowi (SMK 11 Semarang) : 081 542 507 907
  2. Manda Kartiko : 081 227 283 377
  3. Sukirno (SMP 11 Semarang) : 081 542 436 020
  4. Budhi Handoyo, S.Pd (SMA 8 Semarang) : 081 228 561 93
  5. Ristiono, S.Pd (MAN 2 Semarang) : 024 706 313 38
  6. Lukman, S.Kom (SMPIT Pondok Selamat Kendal): 085226177007
  7. Mulyo Utomo, M.Pd (SMPN 3 demak) : 081225065175

Catatan:
  1. Jumlah peserta terbatas dan sewaktu-waktu kuota sudah terpenuhi pendaftaran akan ditutup.
  2. Jika memiliki laptop, peserta bisa membawanya dalam keadaan full charged untuk digunakan pada sesi Praktek di hari II. Panitia tidak menyediakan sumber arus listrik.
  3. Peserta yang sudah membayar dan tidak bisa hadir tidak akan mendapatkan sertifikat.
  4. Sertifikat akan dibagikan pada hari kedua.

Kamis, 16 Juli 2009

SEMINAR NASIONAL ICT

Seminar Nsional ICT dengan tema PEMBELAJARAN SAINS BERBASIS ICT akan dilaksanakan di LPMP JATENG jln Kyai Mojo Srondol Kulon Semarang. Pelaksanaan tanggal 19 Juli 2009 dimulai pukul 08.00, regristrasi pukul 07.00. Kontribusi Rp 100.000,00. Pembayaran dapat langsung di tempat seminar.